Sekalipun CINTA telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar,
Namun jika CINTA kudatangi, Aku jadi malu pada keteranganku sendiri..
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang,
Namun tanpa lidah, CINTA ternyata lebih terang..
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya..
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai pada CINTA..
Dalam menguraikan CINTA, akal terbaring tak berdaya..
Bagaikan keldai terbaring dalam lumpur..
CINTA sendirilah yang menerangkan CINTA dan perCINTAan...